Kamis, 18 April 2019

CARA MENYAJIKAN MAKANAN ORANG JEPANG (ICHII JUU SAN SAI)




Bagaimana cara anda menyantap makanan?

Apakah anda akan menyantap makanan dalam satu piring?
Ketika anda memakan makanan berkuah, apakah anda memisahkan kuah dengan nasi?
Mungkin ada sebagian orang yang nyaman memakan sup atau kuah soto terpisah dengan nasinya. Namun kebayakan masyarakat kita memakan santapan mereka dalam satu piring. Cara menyantap kebanyakan masyarakat Indonesia agaknya berbeda dengan cara orang Jepang dalam menyantap makanan.
Apakah berbeda cara penyajian makanan antara Jepang dengan di Indonesia? Bagaimana mereka menyajikan makanan? Apa saja yang mereka sajikan dalam 1 porsi makanan? Mengapa mereka menyajikan makanan dengan cara tersebut? Mari kita bahas lebih dalam tentang cara orang Jepang menyantap makanan mereka.



一汁三菜(Ichi juu san sai)

Sebutan dalam penyajian makanan di Jepang. Sebutan ini mengartikan ごはん(gohan/nasi), 汁物(shirumono/sup), おかず(okazu/ lauk) biasanya terdiri dari 2 hingga 3 jenis lauk dalam satu sajian. 

Mereka menyajikan makanan dalam satu porsi dengan berbagai bentuk wadah dan terpisah-pisah (tidak dicampur seperti makan rawon). Mengapa demikian? Mereka menyukai rasa asli dari setiap jenis makanan. Oleh karena itu mereka menyajikan setiap menu makanan dalam wadah tersendiri. Mereka memakannya satu suap demi satu suap untuk merasakan cita rasa asli makanan tersebut, barulah tercampur dalam mulut. 



Selain itu setiap anggota keluarga paling tidak memiliki peralatan makan sendiri, seperti sumpit dan mangkuk nasi. Hal ini agar tidak bertukar dengan anggota keluarga lain. 

一汁三菜 (Ichi juu san sai) hingga saat ini masih menjadi cara penyajian khas masyarakat jepang. Terutama pada restoran Jepang yang menyajikan 和食(washoku/makanan khas jepang). Penataan ごはん、お汁、おかず sesungguhnya memiliki aturan dalam 1 nampan (karena saya bukan orang Jepang, saya tidak begitu perduli). Seperti nasi di letakkan di kiri dan sup miso di kanan, lalu jika menyajikan ikan, ikan disajikan utuh dan menghadap ke kiri, dan masih ada aturan makan lain.



Namun seiring dengan kebiasaan saya berkehidupan di Jepang, missalnya ketika saya makan di kantin tempat saya belajar, saya mulai terbiasa dengan memisahkan nasi, memisahkan sup, dan lauk. Karena petugas kantin menyediakan makanan dengan wadah yang berbeda-beda. Dari kebiasaan tersebut juga saya dapat melihat seberapa laparnya saya hari itu. Ketika suatu hari saya bisa mengambil 5 jenis lauk, maka nampan saya akan penuh dan sesak. Atau suatu hari ketika saya mulai bosan dengan menu di kantin maka saya akan mendapati nampan saya sangat lengang karena hanya berisi 3 wadah saja (Nasi, lauk, salad).
Nilai baik dari menyantap atau menyajikan dengan cara Ichi Juu San Sai yakni
1.      Kita dapat merasakan rasa asli setiap makanan tanpa terkontaminasi dengan bumbu makanan lain.
2.      Selain itu, kita dapat menikmati warna, bau, dan bentuk makanan dengan lebih jelas. Indera penciuman, Indera penglihatan kita pun akan dimanjakan dalam satu nampan.
3.      Kita akan punya perlengkapan makan pribadi yang lengkap.
Hal kurang baik jika menggunakan cara Ichi Juu San Sai yakni:
1.      Terlalu banyak wadah dalam satu nampan/ meja. Nampan / Meja akan terasa penuh dan sesak.
2.      Kita akan direpotkan ketika harus mencuci piring. Akan ada tumpukan tinggi wadah makan jika anda beranggotakan keluarga yang banyak.
3.      Akan banyak menyimpan wadah dalam lemari. Barang menjadi banyak.


Jadi , apakah anda setuju dengan kesimpulan saya? Mungkin anda kurang sependapat atau bahkan ingin menambahkan kesimpulan. Silahkan berikan komentar anda.
Selain itu, kalian lebih suka cara makan yang bagaimana? Cara makan dicampur? Atau dipisah?


2 komentar:

  1. Anjay sensei wowkowkwkw

    BalasHapus
  2. Artikel yang sangat bermanfaat, pas bangt ini yang sedang saya cari2 untuk tugas persentasi

    BalasHapus

Kebencian ku pada kalian!!

  Aku sudah merasa rindu saat-saat bersama mereka. 40 Orang dari 23 Negara kalau saya tidak salah ingat. Dengan latar belakang pekerjaan yan...