Figure 1http://blog-imgs-31.fc2.com/a/c/h/achikochi2008/IMG_6069.jpg
|
Rabu,
4 Oktober 2017 sekitar pukul 12:00 waktu setempat. Udara ketika keluar dari bis
sangat dingin sekitar di bawah 30 °C, karena Jepang
sudah memasuki waktu musim gugur (Aki). Kami baru sampai di tempat
bernama Ryogoku kokugikan yang berada di Tokyo daerah sekitar Akihabara.
Bersama 39 peserta program Chouki kenshuu yang saya ikuti dan
25 peserta program lain dari beberapa dosen bahasa Jepang di China serta
beberapa staff guru kami. Kami menunggu gerbang gedung yang layaknya seperti
stadion berkubah persegi empat terbuka.
Disana sudah menanti para penonton
lain yang juga ingin datang melihat acara yang akan kami ikuti juga. Acara yang
akan kami tonton merupakan salah satu acara terpenting di Jepang. Acara
tersebut adalah pertandingan gulat Jepang yang lebih dikenal dengan sebutan SUMO.
Apakah anda pernah mendengar sebutan SUMO? Dalam satu tahun pertandingan
SUMO
diadakan sebanyak 6 kali dengan tempat pelaksaan yang berbeda-beda. Kami
beruntung datang ke Jepang ketika acara yang ke 5 akan berlangsung. Di depan ryougoku
tak hanya pengunjung yang menanti banyak dari media ibu kota dan
wartawan televisi nasional meliput acara tersebut. Ketika rombongan kami datang
yang notabene dari berbagai Negara dengan berbagai cirikhas dan bentuk fisik,
hal itu merupakan sasaran empuk bagi media yang ingin mencari berita terkait
pertandingan SUMO yang akan berlangsung. Beberapa dari teman-teman kami
ditarik untuk ditanyai beberapa pertanyaan terkait kesan-kesan dan mengapa
datang untuk melihat SUMO. Guru dan staff Japan
Foundation kami juga kaget dan ikut senang melihat teman-teman kami diwanwancarai
beberapa media terkenal seperti “TV Tokyo”, “Mezamashi News” dan media nasional
seperti “NHK News” dan “NHK Radio”. Tibalah saya dan 3 teman dari Indonesia
ditarik oleh media “NHK News” untuk disodori pertanyaan. Yang terpikirkan saat
itu adalah apa yang membuat mereka menarik kami untuk wawancara? Sebelumnya
teman yang sempat ditanyai oleh media rata-rata yang berkulit hitam, berambut
pirang lalu apa ciri khas dari kami? Ah, saya baru menyadari, kami mewakili
kelompok berhijab!
Di Dunia ini ada 4 tipe orang unik menurut
visual mata manusia. Yakni, orang dengan keadaan fisik berbeda, orang dengan
warna kulit berbeda, orang dengan warna rambut berbeda, dan orang yang
berpenampilan berbeda. Kami mungkin masuk pada tipe ke-4, oleh karena itu media
tersebut memilih kami,
Kami dilontarkan 4 pertanyaan oleh
wartawan NHK yakni “Darimana kamu mengetahui SUMO? Apa yang kamu banyangkan
tentang SUMO? Apa yang menurutmu paling kamu tunggu-tunggu ketika melihat SUMO?
Dan Apa yang akan kamu lakukan ketika kamu bertemu dengan pesumo nanti di dalam
stadion?
Kami menjawab sesuai yang kami pikirkan, kami mengetahui sumo
melalui video di youtube ketika masih di Negara kami. Kami merasa SUMO adalah
olahraga yang hebat, dimana olahraga tersebut adalah olahraga kuno yang sudah
dijalankan dari zaman-zaman terdahulu hingga saat ini masih bisa berlangsung
dan tinggi peminatnya. Ketika melihat Sumo secara langsung, kami ingin
mengatahui prosesi dan persiapan di dalam tempat pertandingan karena olahraga
ini adalah olahraga kuno yang sangat berunsur kental dengan budaya dan ritual
Jepang. Dan Kami ingin menyentuh badan para Pesumo karena mereka bertubuh besar
dan kuat.
Tibalah saatnya memasuki stadion. Para
penonton antri untuk masuk kedalam gedung. Sebagian besar penonton didominasi
oleh lansia, orang asing, kemudian ada beberapa dari sekolah sekitar Tokyo. Diperkirakan
sekitar 2 instansi sekolah SMA, 1 Sekolah luar biasa, 2 Sekolah Dasar.
Bagaimana kami bisa beruntung
mendapatkan tiket masuk secara Cuma-Cuma? Karena kegiatan ini merupakan salah
satu kegiatan dari program Chouki kenshuu yakni darma wisata
budaya atau disebut BUNKA TAIKEN. Jika orang biasa harga tiket
bisa berkisar 10.000 yen atau sekitar 1.230.000 rupiah/ orang. Sungguh mahal
pengalaman yang bisa kami rasakan ketika melihat pertandingan tersebut. Dan
sangat tidak sia-sia kami dapat menonton secara langsung.
Ryougokukokugikan yang dapat memuat sekitar 11.000.000 penonton saat itu hanya
memuat separuh dari seluruh tempat duduk yang ada. Uniknya dari stadion SUMO
ini adalah bentuk tempat duduk penonton pada lantai bawah. Terdapat 2 lantai dalam
gedung pertandingan ini. Posisi tempat duduk melingkari tempat pertandangan
yang disebut DOHYOU. Namun untuk tempat duduk penonton bagian lantai bawah
tidak disediakan kursi, melainkan duduk beralas. Cara duduk seperti ini
merupakan duduk ala Jepang dengan kaki di tekuk kebelakang untuk wanita dan
bersila untuk laki-laki. Karena kami orang asing maka kami duduk sebebasnya
tanpa mengikuti aturan tersebut.
Pertandingan dimulai pada pukul 13:00 sampai 15:00 waktu setempat.
Sebelumnya ketika memasuki stadion kami berkesempatan berfoto bersama para
pesumo. Badan mereka sungguh sangat besar dan tinggi. Tinggi saya sepertiga
dari tinggi mereka.
Dari banyaknya rentetan acara, acara yang paling berkesan bagi
kami adalah Kodomo no Keiko (Duel Pesumo Pro dengan anak kecil). Mengapa ada
acara itu? Anak-anak yang diduelkan adalah anak dari usia 7 tahun hingga 11
tahun. Mereka dibagi per-grup 4 sampai 5 anak melawan satu pesumo. Duel ini
hanya selingan tidak seperti duel aslinya. Adanya duel ini agar membangkitkan
minat para anak untuk menyukai SUMO lebih dalam. Ada beberapa anak
yang menangis akibat ulah pesumo yang tiba-tiba meneriaki mereka atau hanya
sekedar mengangkat tubuh kecil mereka. Namun juga ada beberapa anak yang
pemberani ketika melihat teman mereka menangis dan melawan para pesumo dengan berani,
mendorong, memukul para pesumo agar keluar dari garis DOHYO. Aturan
pertandingan SUMO adalah jika lawan jatuh atau keluar dari garis maka pertandingan
berakhir dan dia kalah.
Ada lagi acara Yokozuna go-nin gakari
(Yokozuna vs 5 Rikishi). Acara ini adalah duel Yokozuna (gelar bagi
pesumo paling kuat di seluruh Jepang) dan 5 orang rikishi (Pesumo professional
yang kekuatannya di bawah yokozuna). Sungguh kekuatan yokozuna tidak bisa
diremehkan, hanya dengan kisaran waktu 30 detik dapat dengan mudahnya
menjatuhkan 5 lawan pegulat sekaligus. Yokozunatahun ini adalah pesumo berwarga negara Mongol.
Hal yang paling ditunggu-tunggu
pastinya adalah pertandingan inti. Waktu pertandingan selama 1 jam, ada 6 kali
pertandingan dengan 12 orang pesumo yang mengikuti pertandingan. Mereka hanya
menggunakan (Celana lilit yang hanya
menutupi bagian vital laki-laki) dan bertanding dengan serunya. Yah, mereka
bertanding dengan setengah telanjang.. itu yag membuat saya kaget!