Bagaimana
cara anda menyantap makanan?
Apakah
anda akan menyantap makanan dalam satu piring?
Ketika
anda memakan makanan berkuah, apakah anda memisahkan kuah dengan nasi?
Mungkin
ada sebagian orang yang nyaman memakan sup atau kuah soto terpisah dengan
nasinya. Namun kebayakan masyarakat kita memakan santapan mereka dalam satu
piring. Cara menyantap kebanyakan masyarakat Indonesia agaknya berbeda dengan
cara orang Jepang dalam menyantap makanan.
Apakah berbeda cara
penyajian makanan antara Jepang dengan di Indonesia? Bagaimana
mereka menyajikan makanan? Apa saja yang mereka sajikan dalam 1 porsi makanan?
Mengapa mereka menyajikan makanan dengan cara tersebut?
Mari kita bahas lebih dalam tentang cara orang Jepang menyantap makanan mereka.
一汁三菜(Ichi juu san sai)
Sebutan dalam penyajian makanan di Jepang. Sebutan ini
mengartikan ごはん(gohan/nasi), 汁物(shirumono/sup), おかず(okazu/
lauk) biasanya terdiri dari 2 hingga 3 jenis lauk dalam satu sajian.
Mereka menyajikan makanan dalam satu porsi dengan
berbagai bentuk wadah dan terpisah-pisah (tidak dicampur seperti makan rawon).
Mengapa demikian? Mereka menyukai rasa asli dari setiap jenis makanan. Oleh karena itu mereka
menyajikan setiap menu makanan dalam wadah tersendiri. Mereka
memakannya satu suap demi satu suap untuk
merasakan cita rasa asli makanan tersebut, barulah tercampur dalam mulut.
Selain itu setiap anggota keluarga paling tidak
memiliki peralatan makan sendiri, seperti sumpit dan mangkuk nasi. Hal ini agar
tidak bertukar dengan anggota keluarga lain.
一汁三菜 (Ichi juu san
sai) hingga saat ini masih menjadi cara penyajian khas masyarakat jepang.
Terutama pada restoran Jepang
yang menyajikan 和食(washoku/makanan
khas jepang). Penataan ごはん、お汁、おかず
sesungguhnya memiliki aturan dalam 1 nampan (karena saya bukan orang Jepang, saya tidak begitu
perduli). Seperti nasi di letakkan di kiri dan sup miso di kanan, lalu jika
menyajikan ikan, ikan disajikan utuh dan menghadap ke kiri, dan masih ada
aturan makan lain.
Namun seiring dengan kebiasaan saya berkehidupan di Jepang, missalnya ketika saya makan di kantin tempat saya belajar, saya mulai terbiasa dengan memisahkan nasi, memisahkan sup, dan lauk. Karena petugas kantin menyediakan makanan dengan wadah yang berbeda-beda. Dari kebiasaan tersebut juga saya dapat melihat seberapa laparnya saya hari itu. Ketika suatu hari saya bisa mengambil 5 jenis lauk, maka nampan saya akan penuh dan sesak. Atau suatu hari ketika saya mulai bosan dengan menu di kantin maka saya akan mendapati nampan saya sangat lengang karena hanya berisi 3 wadah saja (Nasi, lauk, salad).
Nilai baik dari menyantap atau menyajikan
dengan cara Ichi Juu San Sai yakni
1.
Kita
dapat merasakan rasa asli setiap makanan tanpa terkontaminasi dengan bumbu
makanan lain.
2.
Selain
itu, kita dapat menikmati warna, bau, dan bentuk makanan dengan lebih jelas.
Indera penciuman, Indera penglihatan kita pun akan dimanjakan dalam satu
nampan.
3.
Kita
akan punya perlengkapan makan pribadi yang lengkap.
Hal kurang baik jika menggunakan cara Ichi Juu San Sai yakni:
1.
Terlalu
banyak wadah dalam satu nampan/ meja. Nampan / Meja akan terasa penuh dan
sesak.
2.
Kita
akan direpotkan ketika harus mencuci piring. Akan ada tumpukan tinggi wadah
makan jika anda beranggotakan keluarga yang banyak.
3.
Akan
banyak menyimpan wadah dalam lemari. Barang menjadi banyak.
Jadi , apakah anda setuju dengan
kesimpulan saya? Mungkin anda kurang sependapat atau bahkan ingin menambahkan
kesimpulan. Silahkan berikan komentar anda.
Selain
itu, kalian lebih suka cara makan yang bagaimana? Cara makan dicampur?
Atau dipisah?
Anjay sensei wowkowkwkw
BalasHapusArtikel yang sangat bermanfaat, pas bangt ini yang sedang saya cari2 untuk tugas persentasi
BalasHapus