(Oomiya bonsai bijutsukan)
11 September 2017
“Bonsai” apakah anda sering mendengar kata-kata tersebut. Apa
yang anda bayangkan ketika mendengar kata “Bonsai”? Tanaman? Kerdil?
Bonsai adalah salah satu seni traditional klasik Jepang.
Seni ini bermula dari Negara china pada sekitar jaman dinasti Tang. Dikatakan
masyarakat bangsawan Jepang mengenal seni ini pada zaman Heian. Dan seni bonsai
pada waktu itu hanya dapat dinikmati kalangan bangsawan.
Bonsai kini menjadi budaya Jepang asli dan pada zaman modern
ini mulai mendunia. Hal tersebut dibuktikan dengan sering adanya kompetisi
bonsai dibeberapa Negara baik di Amerika atau Eropa, begitu informasi yang saya
dapat ketika salah satu staf museum menceritakan tentang perkembangan Bonsai
pada masa ini.
Apa yang sedang
lakukan di museum? Pada hari senin minggu pertama kedatangan saya di Jepang,
kami memulai acara darmawisata budaya yang merupakan salah satu rangkaian program
Chouki Kenshuu yang akan saya jalani selama 6 bulan kedepan. Selama 6 bulan
kedepan akan dilaksanakan beberapa darmawisata budaya baik di sekitar Saitama
(daerah tempat saya melakukan pelatihan) atau di luar Saitama.
Kegiatan pertama ini dimulai dengan pengenalan daerah Saitama sendiri. Dimana daerah Saitama terbagi menjadi beberapa distrik kecil
seperti Omiya, Urawa, Kawagoe dan lainnya. Destinasi pertama yakni mengunjungi museum bonsai di daerah Omiya. Biaya masuk museum sekitar 300 yen atau 36.900
rupiah.
Kami berangkat dengan menggunakan bus didampingi oleh 2
guide dari dinas pariwisata yakni bapak Watanabe dan ibu Okuda. Selama di dalam
museum saya mendapat banyak informasi mengenai apa itu bonsai, bagaimana bonsai
bisa bertahan hidup pada Negara yang memiliki suhu dan cuaca ekstrim seperti
Jepang. Yang canggih pada museum ini adalah layar LED touch screen yang
berisikan beberapa jenis tanaman bonsai yang legendaris dalam lingkup museum. Dengan
menyentuh gambar kita dapat mengetahui kapan pohon tersebut ditanam, usia
pohon, ciri khas pohon, dan bentuk pohon selama melewati 4 musim di Jepang.
Yang mengagetkan saya adalah saya piker pohon bonsai tidak
akan berpengaruh akan kondisi musim, ternyata saya salah. Seperti pada masa
musim semi maka pohon berbunga, pada musim panas beberapa pohon mengeluarkan
buah. Ada satu jenis pohon bernama Ringo Hime (Apel Putri) yang berbuah ketika
saya datang ke sana. Lebih lucu lagi buah apel pada pohon bonsai itu lebih besar
daripada pohon dan daunnya. Itu diakibatkan oleh pengerdilan pohon, namun buah
yang dihasilkan tetap sama seperti aslinya. Pada musim gugur maka beberapa
pohon seperti momiji tetap memerahkan daunnya dan bahkan gugur layaknya pohon
pada umumnya. Hebatnya adalah kita bisa melihat proses memerahnya daun momiji
dan gugurnya daun di dalam ruangan dalam bentuk mini tanpa harus susah-susah
berlari keluar. Dan jika datang musim dingin maka beberapa pohon musim dingin
akan kering dan berwarna putih layaknya pohon pada musim dingin umumnya.
Dari penjelasan di museum bonsai dapat saya simpulkan. Ada
beberapa jenis tanaman yang sering digunakan dalam pembuatan bonsai di Jepang
seperti Momiji, Cemara china, kesemek, sakura dan lain-lain.
Berikut adalah seni Bonsai pohon momiji
Bentuk dasar pertumbuhan bonsai terdiri dari :
Bentuk tegak lurus
(Chokkan)
Bentuk tegak Berkelok-kelok
(Moyogi)
Bentuk Sarung Angin (Fukiganashi)/Tertiup
Angin
Jenis pohon yang sering digunakan objek yakni Kuromatsu,
Goyomatsu, keyaki, himeringo, fuji, nishikikigi, Karin dan lainnya.
Setelah dari museum,
kami dipersilahkan untuk berkeliling di desa daerah museum bonsai tersebut
berdiri. Dan uniknya lagi seluruh penduduk di desa tersebut bermata pencarian
sebagai pengrajin bonsai. Kami masuk ketiap rumah penduduk yang menjual bonsai.
Sayangnya kami dilarang mengambil foto. Hebatnya lagi rata-rata harga bonsai
yang dijual mulai dari harga 6.000 yen atau 738.000 rupiah hingga lebih dari 1
milyar rupiah. Usia pohon dan bentuk pohon pun mempengaruhi mahalnya suatu
bonsai.
Bagaimana cara perawatannya? Bonsai hanya perlu dirapikan
batang yang mengganggu, dibentuk dan dihentikan proses penumbukanya dengan
kawat yang sudah disediakan, diberi air dengan alat siram yang sudah disediakan
serta pupuk.
Bagaimana apakah anda ingin membeli salah satu bonsai asal
Jepang? Silahkan datang ke Jepang daerah omiya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar